Kader PKK Harus Proaktif Pantau Keluarga Miskin

Kader PKK di  Kota Administrasi Jakarta Utara, diimbau lebih proaktif turun ke lapangan untuk memantau  dan mendata keluarga miskin di wilayah itu. Terutama Kelompok Dasa Wisma. Jangan sampai ada keluarga miskin yang makan nasi aking, seperti di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) sebagaimana dilansir media massa beberapa waktu lalu.
 
Mestinya Kelompok Dasa Wisma lebih paham kondisi masyarakat. Karena tugas mereka memang mendata dan memantau kondisi masyarakat di setiap rukun tetangga (RT) dan RW. Demikian pula Tim PKK RW. Sebagai pelaksana di lapangan, mereka harus sering melakukan koordinasi dengan Kelompok Dasa Wisma dan mengevaluasi kinerja Kelompok Dasa Wisma, lalu melaporkan hasil temuannya kepada pengurus TP PKK Kelurahan. PKK Kelurahan lalu melaporkan ke TP PKK Kecamatan dan dari Kecamatan ke Kota/ Kabupaten. Sebagai dewan penyantun PKK, saya pun harus segera menindaklanjuti kasus itu ke lapangan bersama berbagai instansi terkait,” tutur Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Utara, Hj Nani Bambang Sugiyono.
 
Informasi secara konkret tentang adanya warga di wilayah Jakarta Utara yang makan nasi aking karena didera kemiskinan itu menurutnya tidak benar. Sebab, sesuai data yang ada di Kota Administrasi Jakarta Utara, sebanyak 54.000 warga yang masuk kategori keluarga miskin ( Gakin ) telah menerima beras miskin (raskin). Yang terjadi adalah, seorang ibu rumah tangga yang gemar mengumpulkan nasi aking waktu itu mengambil nasi bekas di Kawasan Berikat Nusantara(KBN) tanpa izin.
 
“ Memasuki Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang dinyatakan steril kan tidak mudah. Ketika ibu-ibu itu mengambil nasi aking (nasi bekas) ketahuan sekuriti di sana. Akhirnya dibawa ke Pos Keamanan dan dinterogasi. Jujur wanita itu hanya mengambil nasi aking. Karena dia merupakan salah satu dari sekian banyak keluarga miskin di Jakarta Utara, pemberitaannya di politisir sedemikian rupa. Sehingga menimbulkan kesan bahwa di Jakarta Utara ada keluarga miskin yang makan nasi aking,” Hj Nani menjelaskan usai Safari Ramadhan yang lalu.
 
Harus lebih peka
Di lain pihak, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, H. Bambang Sugiyono selaku Dewan Penyantun PKK mengajak seluruh Kader PKK di wilayah itu, khususnya Kader Kelompok Dasa Wisma lebih proaktif turun ke lapangan untuk mendata keluarga miskin yang terdapat di wilayah Jakarta Utara. Selain itu, Bambang dan Nani juga meminta Suku Dinas Sosial Kota Administrasi harus lebih peka dan kerja keras untuk menangani masalah kemiskinan tersebut.
 
Hj Nani Bambang mengemukakan, TP PKK Kota Administrasi Jakarta Utara selama ini telah melaksanakan 10 Program Pokok PKK dengan lima program unggulannya secara intensif, koordinasi dengan Tim PKK RW, TP PKK Kelurahan, TP PKK Kecamatan dalam upaya meningkatkan perekonomian keluarga melalui pembinaan dan berbagai pelatihan ketrampilan.
 
“ Masih adanya keluarga miskin yang makan nasi aking, perlu adanya tindak lanjut untuk mengatasinya. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua lapisan masyarakat, PKK dan Kelompok Dasa Wisma-nya,” ujarnya.
 
Pengamat sosial Prof Dr.H Agus Suradika  mengemukakan, jika  benar adanya warga Jakarta yang makan nasi aking, Pemprov DKI Jakarta  harus bertanggungjawab. Jangan sampai melanggar amanah Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 34 yang antara lain menyebutkan, fakir miskin dan anak  terlantar dipelihara Negara. Oleh karena itu, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta juga dituntut kerja keras untuk mengatasi kemiskinan di Jakarta.
 
“ Banyaknya keluarga miskin di  Jakarta harus menjadi perhatian pemerintah. Khususnya instansi terkait. Yakni Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Karena itu, harus dibuat program-program yang langsung menyentuh rakyat miskin sebagai upaya pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, warga miskin yang mengadu nasib di Ibu Kota jumlahnya mencapai 327.170 orang. Dibandingkan tahun lalu, jumlah warga miskin di Jakarta cenderung mengalami penurunan. Jumlah keluarga miskin tahun lalu mencapai 338.160 jiwa. Atau setara dengan 150 000 Kepala Keluarga sebagaimana dikemukakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta kepada Menteri Kesehatan RI, DR Rahayu Endang Sedyaningsih saat berkunjung ke Kecamatan Cilincing, Kota Administrasi Jakarta Utara beberapa waktu lalu.(red)
 

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Unknown pada 21.03. dan Dikategorikan pada . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

0 komentar untuk Kader PKK Harus Proaktif Pantau Keluarga Miskin

Tinggalkan Komentar

Pulau Seribu
ambulance
AMBULANCE

2010 Kang Lintas. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Daerah