Program Bank Sampah di Semper Barat Jadi Contoh

 www.anginsurga.com

Sedikitnya 40 orang utusan dari 40 kabupaten/kota se-Indonesia belajar mengenai program bank sampah yang tengah dikembangkan warga RW 09 Kelurahan Semperbarat, Cilincing, Jakarta Utara. Ke-40 orang ini juga merupakan peserta Diklat Lingkungan Hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Mereka antara lain berasal dari Tangerang Selatan, Depok, Brebes, Lampung dan sebagainya. Pengenalan bank sampah dilakukan oleh Wakil Walikota Jakarta Utara, Atma Sanjaya, di ruang Fatahillah, kantor walikota setempat, Jumat (11/6).

Atma menyebutkan, kegiatan bank sampah sebenarnya sepenuhnya dilakukan oleh warga di tingkat RW. Sedangkan pihak Pemkot Administrasi Jakarta Utara hanya sebatas fasilitator. Namun kini seluruh lurah di wilayah itu diminta untuk mengembangkan bank sampah. Sebab hal ini sangat besar manfaatnya karenanya diharapkan membawa dampak positif.

Saat ini penduduk Jakarta Utara tercatat 1.176531 jiwa (8.430 jiwa/Km) yang tersebar di 31 kelurahan mencakup 409 RW atau 4.746 RT. Kepadatan jumlah penduduk ini tentu sangat berpotensi menghasilkan sampah, baik sampah rumah tangga maupun pabrik dan sebagainya. Setiap harinya Jakarta Utara mampu memproduksi sampah sekitar 5.200 meter kubik. Dari jumlah tersebut, 71,5 persen merupakan sampah organik dan 28,5 lainnya merupakan sampah non organik.

"Selain itu, Jakarta Utara masih menerima sampah dan limbah dari sungai yang mengalir dan sampah yang terbawa oleh arus air laut pasang ke darat," kata Atma Sanjaya, Jumat (11/6). Diakuinya, bank sampah yang diterapkan warga RW 09 Semperbarat ini mampu memperkecil volume sampah yang dibuang. Bahkan hasilnya bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat khususnya warga RW 09 tersebut.

Ketua RW 09 Semperbarat, Nanang Suwandi, mengatakan, program bank sampah semata-mata untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Selain itu ada nilai tambah bagi warga, khususnya yang ekonominya lemah dan melatih warga untuk memilah sampah baik organik maupun non organik. "Sampah itu sendiri menjadi tabungan sampah yang mempunyai nilai ekonomi," ujarnya.

Saat ini di RW 09 ini terdapat sekitar 1.000 kepala keluarga dari 16 RT. Sejak berdirinya bank sampah pada Januari 2010 hingga sekarang, sedikitnya ada 40 anggota Karang Taruna dan 80 kepala keluarga yang ikut mengelola langsung bank sampah. Setiap bulan bisa mengumpulkan sekitar 800 kilogram berupa sampah jenis plastik, kardus, dan sebagainya.

Sedangkan Ketua RW 02 Kelurahan Pengangsaandua, Kelapagading, Umar Jaya, berencana akan membuat bank sampah seperti dilakukan warga RW 09 Semperbarat. “Kalau semua sudah bisa memahami betapa pentingnya kebersihan, mudah-mudahan semua penyakit yang ditimbulkan dari lingkungan akan berkurang, seperti penyakit DBD dan lainnya, katanya.

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Unknown pada 20.08. dan Dikategorikan pada . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

0 komentar untuk Program Bank Sampah di Semper Barat Jadi Contoh

Tinggalkan Komentar

Pulau Seribu
ambulance
AMBULANCE

2010 Kang Lintas. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Daerah