Kader PKK Motivator KB
Mading RT RW, PKK 07.36
Ibu PKK diminta menjadi motivator guna menyukseskan program Keluarga Berencana (KB) dan air susu ibu (ASI) eksklusif.
Karena itu para motivator diminta terus menggali dan menyebar pengetahuan tentang pentingnya KB bagi keluarga.
“Dengan program KB dapat mengurangi kepadatan penduduk DKI Jakarta,” kata Ketua Tim Penggerak PKK DKI Tatiek Fauzi Bowo saat roadshow di RW 02, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (30/6).
Tatiek saat berdialog dengan para motivator dan ibu-ibu yang sedang disuntik KB menjelaskan pentingnya ikut program KB.
Menurut dia, dengan ikut program KB, ibu-ibu atau orang tua akan mudah dalam membiayai pendidikan anaknya.
Untuk menyukseskan hal tersebut, para ibu PKK perlu dididik untuk menjadi motivator dalam menjelaskan keuntungan dari program KB tersebut.
Menurutnya, tanpa bantuan motivator dari ibu PKK, mustahil program KB bisa berjalan dengan baik.
Hartati mengatakan fokus program KB sebenarnya lebih diarahkan pada keluarga prasejahtera yang memiliki keterbatasan finansial, walaupun program ini dapat diikuti oleh segala lapisan masyarakat.
Namun keluarga prasejahtera diharapkan lebih mengerti dan memahami kegunaan KB bagi masa depan anak.
Selain masalah KB, istri Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo itu juga meminta kepada para ibu PKK yang menjadi motivator untuk menjelaskan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif.
Menurutnya, tidak ada alasan lagi bagi setiap orang tua untuk tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
ASI eksklusif sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan biologis anak. “Alasan bekerja tidak bisa menjadi penghambat memberi ASI kepada anak,” katanya.
Tatiek juga mengingatkan kepada masyarakat tentang sepuluh kriteria yang harus diperhatikan dalam budaya perilaku hidup bersih dan sehat.
Kesepuluh kriteria itu ialah persalinan yang ditolong tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah satu kali seminggu, mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari minimal selama 30 menit, dan tidak merokok di dalam rumah.
“Dengan melakukan 10 kriteria PHBS tadi, kita dapat hidup sehat dan tidak mudah sakit,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Tatiek juga meresmikan pembentukan Forum Komunikasi Pemberdayaan Keluarga (FKPK) Tanjung Priok. Forum itu terdiri dari RWRW unggulan.
Diharapkan lembaga yang terdiri dari pengurus PKK dari tingkat RT/RW dan pengurus RW ini mampu menjadi wadah komunikasi antara masyarakat dan seluruh komponen yang ada di wilayahnya.
“Forum ini fungsinya untuk menyelesaikan persoalan kemasyarakatan yang ada di wilayah mereka,” katanya.
Karena itu para motivator diminta terus menggali dan menyebar pengetahuan tentang pentingnya KB bagi keluarga.
“Dengan program KB dapat mengurangi kepadatan penduduk DKI Jakarta,” kata Ketua Tim Penggerak PKK DKI Tatiek Fauzi Bowo saat roadshow di RW 02, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (30/6).
Tatiek saat berdialog dengan para motivator dan ibu-ibu yang sedang disuntik KB menjelaskan pentingnya ikut program KB.
Menurut dia, dengan ikut program KB, ibu-ibu atau orang tua akan mudah dalam membiayai pendidikan anaknya.
Untuk menyukseskan hal tersebut, para ibu PKK perlu dididik untuk menjadi motivator dalam menjelaskan keuntungan dari program KB tersebut.
Menurutnya, tanpa bantuan motivator dari ibu PKK, mustahil program KB bisa berjalan dengan baik.
Hartati mengatakan fokus program KB sebenarnya lebih diarahkan pada keluarga prasejahtera yang memiliki keterbatasan finansial, walaupun program ini dapat diikuti oleh segala lapisan masyarakat.
Namun keluarga prasejahtera diharapkan lebih mengerti dan memahami kegunaan KB bagi masa depan anak.
Selain masalah KB, istri Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo itu juga meminta kepada para ibu PKK yang menjadi motivator untuk menjelaskan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif.
Menurutnya, tidak ada alasan lagi bagi setiap orang tua untuk tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
ASI eksklusif sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan biologis anak. “Alasan bekerja tidak bisa menjadi penghambat memberi ASI kepada anak,” katanya.
Tatiek juga mengingatkan kepada masyarakat tentang sepuluh kriteria yang harus diperhatikan dalam budaya perilaku hidup bersih dan sehat.
Kesepuluh kriteria itu ialah persalinan yang ditolong tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah satu kali seminggu, mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari minimal selama 30 menit, dan tidak merokok di dalam rumah.
“Dengan melakukan 10 kriteria PHBS tadi, kita dapat hidup sehat dan tidak mudah sakit,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Tatiek juga meresmikan pembentukan Forum Komunikasi Pemberdayaan Keluarga (FKPK) Tanjung Priok. Forum itu terdiri dari RWRW unggulan.
Diharapkan lembaga yang terdiri dari pengurus PKK dari tingkat RT/RW dan pengurus RW ini mampu menjadi wadah komunikasi antara masyarakat dan seluruh komponen yang ada di wilayahnya.
“Forum ini fungsinya untuk menyelesaikan persoalan kemasyarakatan yang ada di wilayah mereka,” katanya.
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Unknown
pada 07.36.
dan Dikategorikan pada
Mading RT RW,
PKK
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas