SHODAQOH, HIDUP LEBIH MUDAH MURAH BERLIMPAH BERKAH


Walaupun sudah banyak postingan sejenis, namun tidak ada salahnya untuk direpost kembali, mengingat betapa agung dan mulianya SHODAQOH. Shadaqoh secara harfiyah bermakna membenarkan, menyetujui dan mengetahui. Sedangkan secara istilah mengandung makna memberikan sesuatu yang berharga, apapun jenis dan berapapun jumlahnya, kepada orang lain, secara ikhlas dan sukarela, tidak dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu,  sebagai tanda keyakinan dan kesungguhan hati akan kebenaran dan keutamaannya, bahwa Allah SWT akan mengganti bahkan menambah keberkahan harta yang dimilikinya. 
Pernahkan anda mendengar kisah tentang seorang yang asalnya kaya, tiba-tiba jatuh miskin karena rajin bershodaqoh? Ataukah sebaliknya, seorang justru semakin kaya, makmur dan bahagia, karena rajin bershadaqoh?  Atau, ingatkah kita Kisah “Aisyah, istri Rasullulah, yang memberikan dua buah roti kepada dua orang pengemis, padahal roti itu yang tersisa untuk buka puasanya? Dimana yang terjadi selanjutnya, ALLAH menggantikan pemberian itu dengan kambing bakar yang di atasnya terdapat roti yang diantar oleh seorang tetangganya. Padahal, tetangga tersebut belum pernah memberi hadiah apapun sebelumnya.
Dalam Al- Quran, kita tahu tentang janji ALLAH yang akan melipatgandakan Shodaqoh kita dengan 700x lipat dari apa yang kita shodaqohkan (QS. AL -Baqaroh : 261). Pada kenyataannya, ternyata banyak manfaat lain shodaqoh. Diantaranya, dapat menyelamatkan si pemberi dari kejadian buruk. Selain itu, Atas ijin ALLAH, shodaqoh juga ampuh untuk menyembuhkan penyakit si pemberi. Kisah berikut buktinya.
Kisah Pertama
Adalah Muhammad bin Wadhoh, seorang imam, hafizh, dan ahli hadist. Beliau adalah budak dari penguasa Andalusia. Waro’, zuhud, sabar dalam menyebarkan ilmu serta jauh dari perbuataan maksiat adalah hal lain yang diketahui dari dirinya. Suatu ketika beliau sedang asyik berbincang dengan tamunya, datang seseorang membawa kabar tentang anak beliau yang di tabrak dan dilindas gerobak. Tetapi ia tidka begitu peduli dengan berita buruk itu.
bahkan beliau mengambil bukunya dan meminta seorang qori’ untuk memanjangkan bacaannya. Tak lama seorang lelaki datang menepis berita buruk tadi mengabarkan, “bergembiralah wahai Abu Abdillah, Alhamdulliah anak anda selamat, Roda gerobak itu hanya menyerempet bajunya hingga ia terjatuh, namun ia tak sampai cedera’, jelas si pembawa berita.
Maka Muhammad bin Wadhoh menjawab” Alhmadulliah, aku yakin akan hal itu, karena hari ini aku melihat anakku memberikan uang recehan kepada seorang miskin, jadi aku tahu tidak akan ada suatu keburukan pun yang akan menimpanya siang ini. Lalu ia mengutip hadist : ‘sesungguhnya ALLAH akan menolak kematian yang buruk atas seseorang karena shodaqoh yang di keluarkannya “.
Kisah Kedua
Kisah lain menyangkut seorang laki-laki yang datang kepad Ibnu Mubarok dan bertanya tentang solusi atas luka bernanah yang keluar dari lututnya sejak tujuh tahun yang lalu. ia sudah mengobati lukanya dengan berbagai jenis obat, namun kesembuhan masih enggan menyapanya. Maka Ibnu Mubarok memberikan solusi cerdas yang sulit di cerna oleh akal jika kita memakai logika saja. “Pulanglah, lalu galilah sumur di tempat orang orang yang membutuhkan air. Sesungguhnya aku berharap akan keluar mata air di sana dan darah nanahmu akan berhenti”. Apa hubungannya shodaqoh dengan kesembuhan lukanya? Simak apa kata Rasullulah,  “Obatilah yang sakit diantara kalian dengan shodaqoh, lindungilah harta kalian dengan zakat, dan bersiaplah menghadapi cobaan dengan doa (HR. Al-Baihaqi). Selanjutnya lelaki itu melaksanakan perintah Ibnu Mubarok, dan ia pun sembuh. Subhanallah. (Kisah ini dikutip dari Shahih At-Targhib)
Kisah Ketiga
Ada seseorang yang diserang penyakit kanker. Dia sudah keliling dunia untuk mengobati penya-kitnya, tetapi belum memperoleh kesembuhan. Akhirnya dia pun bershadaqah kepada seorang ibu yang memelihara anak yatim, maka melalui hal itu Allah SWT menyembuhkan dia.
Kisah Keempat
Kisah ini langsung diceritakan oleh orang yang menga-laminya kepada Syaikh Sulaiman Bin Abdul Karim Al-Mufarrij, Dia berkata kepada beliau, “Saya mem-punyai seorang putri balita yang menderita suatu penyakit di sekitar tenggorokannya. Saya telah keluar masuk ke beberapa rumah sakit dan sudah konsultasi dengan banyak dokter, namun tidak ada hasil apa pun yang dirasakan. Sedangkan penyakit putriku tersebut semakin memburuk, bahkan untuk menghadapi penyakitnya tersebut, hampir-hampir saya ini yang jatuh sakit dan perhatian seluruh anggota keluarga tersita untuk mengurusinya. Dan yang bisa kami lakukan hanya memberikan obat untuk mengurangi rasa sakitnya saja. Kalaulah bukan karena rahmat Allah SWT rasa-rasanya kami sudah putus asa olehnya. Namun apa yang di angan-angankan itu pun datang dan terkuaklah pintu kesulitan yang kami alami selama ini.
Suatu hari, ada seorang yang shalih menghubungiku lewat telephon lalu menyampaikan hadits Rasulullah SAW,  “Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan bershadaqah.” Saya katakan kepada orang shalih tersebut, sungguh saya sudah banyak bershodaqoh! Lalu kata beliau kepadaku, “Bershadaqahlah kali ini dengan niat agar Allah SWT menyembuhkan putrimu. Mendengar hal itu saya langsung mengeluarkan shadaqah yang sangat sederhana kepada seseorang yang fakir, namun belum ada perobahan pada putriku. Lalu hal itu saya sampaikan kepada orang shalih tersebut. Dia pun mengatakan kepada saya, “Anda adalah orang yang banyak dapat nikmat dan punya banyak harta. Cobalah engkau bershadaqah dalam jumlah yang lebih banyak.” 
Setelah mendengar itu, maka saya pun mengisi mobil saya sepenuh-penuhnya dengan beras, lauk pauk, dan bahan makanan lainnya, lalu saya bagi-bagikan langsung kepada orang-orang yang membutuh-kannya, sehingga mereka sangat senang menerimanya. Dan demi Allah (saya bersumpah) saya tidak akan lupa selama-lamanya, ketika shadaqah tersebut selesai saya bagi-bagikan, Alhamdulillah putriku yang sedang sakit tersebut sembuh dengan sempurna. Maka saat itu saya pun menyakini bahwa di antara sebab-sebab syar’i yang paling utama untuk meraih kesembuhan adalah shadaqah. Dan sekarang atas berkat karunia dari Allah SWT putriku tersebut telah tiga tahun tidak mengalami sakit apa pun, Dan mulai saat itulah saya banyak-banyak mengeluarkan shodaqoh terutama mewakafkan harta saya pada hal-hal yang baik, dan (Alhamdulillah) setiap hari saya merasakan nikmat dan kesehatan pada diri saya sendiri maupun pada keluarga saya serta saya juga merasakan keberkahan pada harta saya. 
Ada banyak rahasia agung yang tersimpan dalam shodaqoh, ibarat mutiara yang tersimpan rapi dalam cangkang sebuah kerang yang kita tidak pernah tahu kemuliaan apa yang kita pancarkan. Walaupun kadang logika menolak! namun, itulah ajaibnya shodaqoh, memberi dua manfaat sekaligus. Untuk orang yang kita beri dan juga Insya ALLAH manfaat untuk kita sendiri. Wallahua’lam.

Referensi:
Dari berbagai sumber online

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Unknown pada 14.15. dan Dikategorikan pada , , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

0 komentar untuk SHODAQOH, HIDUP LEBIH MUDAH MURAH BERLIMPAH BERKAH

Tinggalkan Komentar

Pulau Seribu
ambulance
AMBULANCE

2010 Kang Lintas. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Daerah