Komposting Cacing Usaha Kecil Yang Menjanjikan
Artikel 06.21
www.anginsurga.com
ANCOL- Selama ini kalau kita melihat komposting hanya menghasilkan pupuk yang punya nilai ekonomis. Namun berbeda dengan yang dilakukan warga Ancol Jakarta Utara. Dengan bantuan modal dari pihak swasta Indonesian Power, warga membangun "Ancol Cascing Power" atau kompos yang memelihara berbagai jenis cacing. Menurut Arahap Wakil Lurah Ancol menuturkan, cacing-cacing berjenis rubecus Lumbricus, cacing basah dan cacing kering ini di pelihara kemudian dikembangbiakan dalam satu bak terbuat dari kayu ukuran 1,5 M x 2 meter yang berisi kompos.
"Cacing-cacing ini kita pelihara selama tiga bulan, setelah mengalami pembiakan lalu bertelur, maka panen cacing ini setiap minggu satu bak cacing tadi bisa menghasilkan 2 Kg cacing" kata Arahap.
Saat ini di penampungan komposting ada 300 Kg bibit Cacing yang dikembangbiakan yang diharapkan nanti bisa menjadi nilai ekonomis. Pasalnya cacing-cacing ini selain menjadi umpan ikan hias,pakan ternak juga cacing yang dikeringkan bisa menjadi bahan pembuatan kosmetik dan obat tradisional. "Sudah ada yang menginginkan usaha ini dengan memesan 1 ton/ minggunya, yakni rekanan saat studi banding di daerah lain" ujarnya.
Paijar 45, warga ancol yang ikut berperan dalam usaha ini sangat tertarik. Pasalnya sampah-sampah komposting ini selain bisa menjadi pupuk terjadi menjadi tempat berkembang biaknya cacing. Bersama 7 rekannya ia berusaha mengelolah komposting ini.
"Memang untuk membangun usaha ini perlu modal, untunglah pihak Indonesia Power memberikan bantuan modal awal Rp 100 juta untuk pembangunan tempat, sarana, perlengkapan dan lainnya sebagai awal dimulai kegiatan ini" kata Paijar. Nantinya usaha ini bisa terus dikembangkan kepada masyarakat ditingkat RW guna memulai usaha sebagai nilai tambah buat pendapatan masyarakat.
"Kalau dipikir-pikir ternyata harga cacing cukup mahal, buktinya banyak permintaan" tuturnya.Untuk harga cacing saat ini Rp 40 ribu/kilonya. Jika selesai masa pembibitan dari 300 kg cacing yang dikembangbiakan dalam satu bak (berisi 5 Kg cacing) atau 60 bak. Tiap bak-bak tersebut menghasilkan panen sebanyak 2 kg. Artinya 60 bak cacing tadi bisa mendapatkan 120 kg atau Rp 480 ribu. "Jika percontohan komposting cacing ini berhasil, maka akan dikembangkan pada warga dengan memanfaatkan modal usaha lewat KJK" ujar Paijar. (bian)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Unknown
pada 06.21.
dan Dikategorikan pada
Artikel
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas